POJOKBANTEN.com, SERANG – Dalam kondisi pandemi covid 19 yang melarang sekolah tatap muka, maka siswa SMK tahun ini tidak memiliki kompetensi yang memadai. Guna mengatasi hal itu, SMKN 1 Ciruas mengedepankan program retuling bagi para siswa.

Diketahui, sekolah kejuruan tentu berbeda dengan sekolah formal lainnya, karena terdapat mata pelajaran praktek yang mengharuskan siswa bertatap muka untuk menguji kompetensi masing-masing.

Kepala SMKN 1 Ciruas, Untung mengatakan, program tersebut telah berjalan sebelum pandemi. Namun, disaat seperti ini, hal itu menjadi solusi sekaligus program unggulan.

“Sudah lama program retuling ini kami lakukan, dimana para siswa yang sudah lulus tapi belum bekerja, dipanggil kembali untuk mengikuti praktek untuk meningkatkan kompetensi,” ujarnya, Rabu (24/02/2021).

Berdasarkan aturan pemerintah yang melarang seluruh sekolah untuk melakukan tatap muka, maka ujian kompetensi tahun 2021 kali ini terpaksa tidak dilakukan.

“Tapi para siswa kami sebanyak 270 anak, tetap akan lulus sesuai aturan, meski tanpa ada uji kompetensi,” ujarnya.

Namun, jika nanti masa pandemi telah usai dan sekolah kembali belajar dengan normal, para siswa dapat datang ke sekolah untuk praktek uji kompetensi meski telah lulus.

Menurut Untung, meski uji kompetensi tahun 2021 tidak dilakukan, namun kemampuan teori para siswa dapat teruji dengan baik.

“Jika perusahaan melakukan ujian hanya teori, lulusan kami masih bisa, asal tidak mengoperasikan mesin,” ungkapnya.

Untuk itu, Untung berharap agar masa pandemi segera berakhir karena SMK sangat membutuhkan sekolah tatap muka.