SMK Unggulan NU Mojoagung, Sekolah Kejuruan Berbasis Religi dan Pondok Pesantren

Contact Info

Jl. Sayid Sulaiman No 153 A Mancilan Mojoagung, Dusun Bandaran, Mancilan, Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61482
esemka_unggulan@yahoo.co.id
0857-3551-5955

Follow Us

Indonesia Butuh Tambahan Ratusan Juta Pekerja Digital Baru Pada 2025

Indonesia Butuh Tambahan Ratusan Juta Pekerja Digital Baru Pada 2025

24 Februari 2021, 18:10:30 WIB

JawaPos.com – Keahlian di bidang desain arsitektur cloud, keamanan siber, permodelan data berskala besar, pengembangan web, peranti lunak dan gim, hingga keahlian untuk mendukung operasional peranti lunak menjadi keahlian-keahlian yang akan paling dibutuhkan Indonesia pada 2025 mendatang. Demikian disampaikan oleh Dr. Fraser Thompson, Co-Founder dan Director AlphaBeta saat melaporkan hasil riset dan studi yang diprakarasi oleh Amazon Web Services (AWS) yang bertajuk Unlocking APAC’s Digital Potential: Changing Digital Skill Needs and Policy Approaches.

Sebanyak 59 persen pekerja digital di Indonesia yang saat ini belum mengoptimalkan penerapan kecakapan di bidang komputasi awan menyebutkan bahwa nantinya di tahun 2025 jenis-jenis keahlian tersebut akan sangat dibutuhkan dalam pekerjaan mereka masing-masing.

Laporan itu sendiri menyajikan beragam analisis tentang jenis-jenis keahlian yang diterapkan oleh pekerja masa kini dan memprakirakan jenis-jenis keahlian digital yang nantinya akan sangat dibutuhkan oleh angkatan kerja dalam kurun waktu lima tahun mendatang, termasuk proyeksi jumlah pekerja digital yang dibutuhkan di enam negara Asia Pasifik – Indonesia, Australia, India, Jepang, Singapura dan Korea Selatan.

Untuk Indonesia, riset melibatkan lebih dari 500 pekerja digital yang disusun dari wawancara dengan sejumlah pakar teknologi, pemimpin bisnis, hingga para pembuat kebijakan. Dari riset tersebut terungkap bahwa pekerja-pekerja yang sudah mempunyai keahlian di bidang digital baru mencapai 19 persen dari seluruh angkatan kerja yang ada di Indonesia.

Di sisi lain, untuk mendukung perekonomian dibutuhkan penambahan pekerja digital baru dalam jumlah yang sangat signifikan di tahun 2025 agar mampu selaras dengan setiap perubahan teknologi di masa depan yang sangat dinamis.

Tentang besarnya kebutuhan Indonesia terhadap jumlah pekerja digital tersebut, Thompson memaparkan, apabila pada tahun 2020 jumlah pekerja digital di Indonesia sekira 20 juta pekerja, maka pada 2025 proyeksi kebutuhan terhadap SDM yang membutuhkan keterampilan digital meningkat hingga 136 juta.

Sehingga, diperlukan penambahan lebih dari 110 juta-111 juta pekerja digital pada tahun tersebut. Untuk mendukung realisasinya dan terwujudnya pertumbuhan perekonomian yang makin inklusif, dibutuhkan pelatihan kecakapan digital atau digital skill training dalam jumlah yang besar.

Rata-rata pekerja Indonesia nantinya juga perlu mengembangkan kecakapan-kecakapan digital mutakhir dalam kurun waktu lima tahun ke depan agar mereka mampu selaras dengan dinamika perkembangan dan kebutuhan teknologi di masa depan. Kecakapan tersebut mencakup sejumlah kecakapan digital dasar, seperti mulai memelajari bagaimana menggunakan platform komunikasi daring, perangkat lunak untuk mendukung kolaborasi, hingga kecakapan-kecakapan digital tingkat lanjut, seperti desain arsitektur cloud.

Riset juga menyoroti pentingnya penguasaan di bidang cloud bagi sektor-sektor nonteknologi, seperti manufaktur. Menurut riset ini, 43 persen pekerja digital di sektor manufaktur juga meyakini bahwa akan dibutuhkan kecakapan baru di bidang desain arsitektur cloud yang wajib mereka kuasai, seiring meningkatnya pengadopsian teknologi di sektor tersebut dalam mendukung terwujudnya rantai suplai yang kian optimal, serta menimbang kondisi peranti-peranti yang ada saat ini.

Bahkan, 48 persen pekerja digital di sektor manufaktur yang saat ini belum menguasai kecakapan di bidang pemodelan data dalam skala besar yakin bahwa, nantinya di tahun 2025, mereka perlu mengantongi jenis keahlian seperti ini. Insight yang mereka dapatkan dari data dan analitik akan membantu sektor manufaktur dalam menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pemesanan di rantai suplai industri. Teknologi ini mendukung mereka dalam memperhitungkan kebutuhan untuk melakukan perawatan mesin atau pemeliharaan perangkat yang lebih antisipatif.

Komitmen AWS untuk Mendukung Pengembangan SDM Cakap Digital di Indonesia
Guna mendukung angkatan kerja Indonesia mengembangkan kecakapan di bidang cloud, AWS bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, sebagai bagian dari inisiatif nasional Merdeka Belajar, turut mendukung revitalisasi kurikulum di lima universitas terkemuka dalam negeri.

Managing Director for ASEAN, Worldwide Public Sector, Amazon Web Services, ucap Tan Lee Chew. (Dok. AWS)

Kelima universitas tersebut akan mengintegrasikan konten edukasi yang dirancang oleh AWS ke dalam kurikulum. Siswa nantinya akan bisa memelajari dasar-dasar mengenai komputasi awan dan teknologi-teknologi terkait, seperti keamanan siber, analitik data, machine learning, hingga Internet of Things (IoT).

“Riset yang kami prakarsai ini menyoroti adanya kebutuhan untuk meningkatkan penguasaan teknologi cloud, bahkan di sektor-sektor nonteknologi, seperti di bidang manufaktur, bagi pekerja di Indonesia,” ucap Tan Lee Chew, Managing Director for ASEAN, Worldwide Public Sector, Amazon Web Services.

“AWS berkomitmen untuk mendukung penyiapan dan pembekalan mahasiswa serta pekerja Indonesia dengan kecakapan di bidang cloud, agar mereka terus dapat mengikuti setiap perkembangan dan dinamika yang terjadi di kancah industri. Kami berharap agar dapat mengakselerasi kegiatan pelatihan ini dalam membantu terbangunnya angkatan kerja masa depan demi mendukung terwujudnya visi Indonesia 4.0,” ujar Tan.

AWS menghadirkan serangkaian kegiatan pelatihan gratis yang mencakup lebih dari 80 kursus gratis dalam Bahasa Indonesia, laboratorium interaktif, dan sesi-sesi pelatihan virtual yang bisa diakses melalui tautan AWS Training and Certification.

AWS juga menawarkan kepada siswa konten pembelajaran mandiri secara daring mengenai jejak karir di bidang cloud yang mengulas mengenai karir-karir yang banyak diminati saat ini, seperti cloud engineer, cybersecurity specialist, machine learning scientist, maupun data scientist.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM


Related Post