351 PRODI SARJANA TERAPKAN KEIKUTSERTAAN SNMPTN
Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Dok. Istimewa)
15 Jan 2021 18:47
KBRN, Jakarta: Sebanyak 351 program studi (prodi) sarjana terapan ikut serta dalam seleksi yang diselenggarakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), baik Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, mengatakan, program studi sarjana terapan tersebut diselenggarakan universitas, institut, sekolah tinggi dan akademi (Unista) serta politeknik.
Adapun seleksi masuk 2021, lanjut Wikan, merupakan kali pertama program studi sarjana terapan di politeknik mengikuti seleksi masuk yang diselenggarakan oleh LTMPT.
Sementara untuk program diploma tiga masih diselenggarakan Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia (FDPNI).
Selain itu program studi sarjana terapan tersebut diselenggarakan universitas, institut, sekolah tinggi dan akademi (Unista) serta politeknik.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto
"Dari 351 program studi tersebut terbagi dua, yakni 298 program studi sarjana terapan di politeknik negeri dan 53 program studi terapan sisanya pada Unista,” kata Wikan dalam sosialisasi pelaksanaan SNMPTN dan SNMPN secara daring di Jakarta, Jumat (15/01/2021).
Sementara menurut Wikan, untuk politeknik negeri, sebanyak 215 program studi merupakan program studi sains dan teknologi dan 83 program studi kategori sosial humaniora, dan 22 sosial humaniora untuk Unista.
“Untuk sarjana terapan, sebenarnya mau memilih sarjana terapan baik di politeknik maupun di Unista tidak masalah. Tergantung dimana 'passionnya',” ujar Wikan.
Lebih lanjut, mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM mengingatkan kepada calon mahasiswa untuk tidak hanya berorientasi pada ijazah dan transkrip nilai, namun juga kompetensi.
Selain itu juga harus menjunjung tinggi integritas.
“Dalam hal ini, lulusan sarjana terapan tidak hanya mendapatkan ijazah dan transkrip, tetapi juga sertifikat kompetensi yang diakui industri serta kemampuan berbahasa Inggris,” kata Wikan.
Lulusan SMA sederajat dapat mendaftar pada prodi sarjana terapan.
Selama perkuliahan, mahasiswa sarjana terapan wajib magang di industri selama minimal satu semester, termasuk KKN dan pengabdian pada masyarakat.
“Kami juga merancang kolaborasi interkonektivitas dengan S2 terapan, baik di dalam maupun luar negeri. Terutama di politeknik, karena sudah banyak prodi sarjana terapan. Ada sekitar 25 prodi sarjana terapan yang nantinya kami lanjutkan ke S2 terapan,” pungkasnya.